Behind Wall

Narendra Azka, pemuda yang hidup sebatang kara tinggal sendiri dan tak memilik keluarga. Keseharian nya Berkuliah dan Bekerja itulah Narendra.

A WRITER'S STRUGGLE

 

Chapter 1 Penderitaan Ardi di SD 

Ardi, murid SD disekolah 03 pagi ia merupakan murid terpintar disekolah tersebut namun

disaat ia meranjak kelas 5 dan 6 SD ia pun kerap di bully oleh teman temannya. Disekolah ia 

tak memiliki teman ia lebih suka menyendiri hingga salah satu guru pun melihat ia 

menyendiri

“Ardi, kenapa kamu gaikut bermain? Kenapa kamu sendirian?” Ucap buguru

“Aku takut bu, aku gapantes main sama mereka” Ardi dengan sedih

Disitulah Buguru memberi nasihat kepada Ardi dan menenangkannya

Waktu itu adalah hari lomba 17 Agustusan Ardi ikut berpartisipasi lomba cerpen dan catur. 

Namun ia kalah dipermainan catur dan karya cerpen Ardi pun terpilih sebagai karya terbaik 

diwaktu itu ia pun begitu senang dengan apa yang ia peroleh

Namun teman teman dikelas nampak tidak begitu senang

Lantas keesokan harinya Ardi pun dibully lagi

“Kalian mau apa udh plis jangan bully gw lagi” Ardi dengan ketakutan

“Eh brengsek gw gamau lu sok pinter caper didepan guru, lu tuh anak tololl” Ucap si 

pembully

Dan Ardi pun hanya pasrah didalam kelas

Satu bulan setelah insiden kejadian Ardi dibully. Hari itu adalah hari ujian tengah semester 

dimulai Ardi pun rajin belajar supaya mendapat nilai bagus akan tetapi ketika ia melihat 

ruangan kelas yang ia tempati untuk ujian ia kaget ia satu ruangan dengan pembully lantas ia 

pergi ke kelas dengan rasa ketakutan

 

Ardi dengan terburu-buru masuk kekelas dan ulangan pun tiba semua siswa mengerjakan 

ulangan dengan teliti beberapa waktu kemudian si pembully bisik-bisik kearah Ardi

“Woi Ardi nomor 5 apa?” Dengan berbisik-bisik

Namun Ardi pun enggan menoleh dan disaat ulangan selesai para pembully langsung 

membuat Ardi sangat malu

Ia pun tak kuat terus terusan dibully dan ingin cepat Lulus

Lantas ia terus belajar dan belajar hingga masuk rangking 3 besar 3 kali berturut-turut

Dan Ardi pun lulus dari SD dengan perasaan yang lega karena sudah tidak bertemu dengan para pembully lagi 

Chapter 2 Ardi Waktu Masuk SMP 

LONELY

 Kadang menjadi tempat ternyaman untuk seseorang membutuhkan effort yang besar. Dan terkadang jika kita merasa kesepian hal yang sangat berbeda dari diri kita 

Fall In Love With Bipolar Girl

 

Kadang menjadi baik tak selamanya baik 

Kadang menjadi jahat pun terlalu berlebihan

Susah buat kita beradaptasi dengan mental kita sendiri, terkadang kita merasa baik dan juga merasa stres, capek dengan semuanya. Terkadang kita butuh seseorang untuk mendapatkan rasa kehangatan.

Fitria Arimbi, Gadis lugu yang memiliki kehidupan tak seberuntung gadis gadis lainnya. Mengapa tidak? Ia mengidap penyakit bipolar yang mengharuskannya untuk menjaga emosi

HUTAN TERLARANG, HATI-HATI!

⚠️⚠️WARNING⚠️⚠️ 

BERDASARKAN PENGALAMAN 4 PEMUDA YANG MATI DIHUTAN ARJUNA ABADI, HUTAN TERLARANG YANG PENUH MISTERI DAN TEKA TEKI

Andi Arsana, Tania, Fajar Hutama, Desi Fitria 

Kumpulan anak muda tersebut tengah merencanakan liburan untuk akhir pekan mereka 

Andi Arsana, lelaki yang terobsesi dengan dunia horor ia mengajak semua temannya berlibur dihutan dan mengadu nyali disana 

"Pengecut ayolah kehutan! Pada berani ga?" Dengan sombongnya Andi 

Tania, Gadis yang tinggal dilingkungan keluarga tak harmonis. Mengapa tidak? Sering kali ia mendapat siksaan dari ayahnya. Maka dari itu Tania ingin ikut bersama Andi dan yang lainnya.

"Gw muak ama orang tua gw, gw pengen bebas ikut kalian!" Tania dengan sedikit memaksa ikut.

Fajar Hutama dan Desi Fitria, Sepasang kekasih yang ingin ikut dengan Andi dikarenakan Fajar bingung harus mengajak Desi untuk pergi kemana lagi 

"Braderrr Andii, Cewe gw ama gw ikut bisa kali kita kan udh temenan lama" Fajar dengan muka santai.

Mereka ber4 akhirnya memutuskan untuk merencanakan ke hutan yang telah Andi bicarakan. Namun disaat mereka sedang dalam perjalanan menuju hutan tersebut terdapat burung yang tiba-tiba jatuh dari atas menimpa mobil mereka 

"WEHHH SUARA APA TU! (dengan kagetnya)"

Mereka semua mengecek keluar mobil

"Kok ada burung si" tanya Desi. Desi yang ilfeel terhadap bangkai langsung masuk kembali kedalam mobil sementara yang lain masih keheranan dengan apa yang dilihatnya 

Mereka pun tak menghiraukan hal tersebut dan melanjutkan perjalanannya 

***

Didalam mobil, Tania sedikit takut mengenai kejadian tadi 

"Kok perasaan gw gaenak ya" Tania dengan sedikit merinding

"Andi gausa kehutan bisa ga si kita kan pengen jalan-jalan liburan bukan kehutan!" Tania dengan lancangnya 

Dengan marahnya Andi

"Lah suka-suka gw yang lain juga setuju kok kehutan kok lu sewot! Andi dengan muka marah 

"Gini deh lu gw turunin kesini, kalau lu hilang gw gamau tanggung jawab? Bagaimana mau?" Andi raut muka santai 

"Serah loh dah! Gw cape debat ama orang kek lo" Tania dengan muka judes 

***

Setelah menempuh perjalanan hingga 3 jam lamanya akhirnya mereka sampai dihutan ARJUNA ABADI, Hutan itu merupakan hutan yang dianggap terlarang oleh warga setempat mereka tak berani untuk memasuki wilayah hutan tersebut.

"BALIK AJA YUK!! TAKUT GWEH PLEASE INI MERINDING BANGET" Desi dengan muka ketakutan.

"Apaansi! Kita udah sampe sini lama dan lo mau balik? Brader cewe lu gimana si pengecut amet" Andi dengan marah 

"Sayang kan ada aku, udah ya kamu gausa takut kalau ada apa-apa bilang aku ya" Ucap Fajar dengan lembut 

***

Setelah perdebatan yang sangat rumit akhirnya mereka semua melanjutkan perjalanan ke hutan tersebut. Namun misteri misteri mulai menghantui mereka perlahan-lahan dari burung gagak yang tiba-tiba mati dan banyak hal lainnya 

"Udah lo semua gausa takut! culun amat lo ginian doang takut" Ucap Andi dengan songong.

Mereka pun mendirikan tenda diatas pohon yang rindang 

***

Tak terasa waktu begitu cepat, malam pun tiba dan mereka mulai merasakan hal-hal yang janggal dihutan tersebut. Desi ingin buang air kecil namun pacarnya tak bisa mengantarnya 

"Sayang anterin aku buang air kecil" Ucap Desi 

"Gabisa sayang lagi mau cari kayu bakar aku" jawab Fajar

Desi pun meminta pertolongan ke Tania dan mereka berdua pergi ketempat yang aman untuk buang air kecil

***